Landing di pulau
Pari dengan selamat. Alhamdulillah.....
Journey in Pari
Island with Onthel bycycle. Menyusuri pulau Pari yang memiliki keindahan luar
biasa. Disini transportasi paling afdol adalah Sepeda Onthel, karena motor yang
punya Cuma segelintir orang di pulau ini. Lagian juga jalanya emang super duper
kecil banget, Cuma bisa buat papasan dua
biji sepeda.
Nih peta pulau
pari, kurang lebihnya kayak gini.
Kita menyusuri
dengan jalan kaki, karena kita ingin benar – benar dapat detail lokasi, kalau
kita dengan sepeda takut ada yang terlewat. Kita juga sekalian memesan sepeda
untuk 70 orang di hari H. Pertama
kita pesan Home stay sebanyak 7 rumah buat 70 orang. Nih foto – fotonya.......
|
ruang tamu Home stay |
|
ini kamar tidurnya |
|
ini kamar tidur yang kedua |
|
nih Musholla nya |
|
ini kamar yang terakhir. |
Kedua
kita mengujungi pantai Perawan. Sumpah namanya beneran Perawan, Gue juga gak
ngerti kenapa namanya begitu, sumpah bukan karena Gue gagal paham. Pas Pertama
lihat nih pantai, sumpah kereeeeeeeen banget. Kece banget nih pantai, pasir
putihnya, pohon pandannya, asli banget nih tempat bikin Gue takjub. Pas gue
lihat nih pantai dengan perhatian 100% Gue serasa diiringi lagunya Band Caffeine yang berjudul Hidupku kan damaikan hatimu. Bikin hati melow dan mengayun bagai alunan lagu yang
menghibur. Sesekali angin membelai rambut Gue yang panjang dan menelusup di
sela – sela tubuh, serasa angin mencoba menggerayangi tubuhku dan mengecupi
tengkuk leherku dengan hawa nafsu sejuk yang Ia bawa.
Nih penampakan pantai Perawan yang Kereeeeeen banget.
|
Aqi Bismi lagi bergaya |
|
perlengkapan maen air |
|
gerbang pantai perawan |
|
gerbang pantai perawan |
|
eh,,,gue belum siap difoto itu... |
|
gue di bawah pohon pandan |
|
mas iik jadi tarzan auooooooo... |
|
pantai yang sejuk banget pemirsah.... |
|
virgin beach is the beautiful place |
Ketiga, kita
pesan panggung kecil di pinggir pantai buat acara inti sekaligus acara nyanyi
bareng penyanyi striptis Dangdut. Sebenarnya bukan panggung sih, lebih
tepatnya mirip cafe pinggir pantai.
|
nih tempatnya |
|
ceritanya penyanyinya.... |
Setelah sampai dipantai Perawan, kita duduk – duduk di
pinggir pantai di bawah Gubug kecil yang diatapi anyaman daun pandan kering.
Indah banget pemandanganya. Gue merasa ini tempat paling romantis yang pernah Gue
kunjungi. Kita pun bersantai disiang bolong tanpa banyak pengunjung lain. Sepi
dan merasa pantai milik pribadi, hahahahaha. pantai Perawan selalu sepi karena
ini bukan Weekend.
Mas Iik dan Aqi Bismi berasa Anak Gunung yang baru
pertama lihat pantai, lihat deh aksi mereka dipinggir pantai.
|
Mas Iik alone in the Beach |
|
tendang Qi,,,tendang saja.. |
|
Mas Iik mau ngapain tuh |
|
whoooola,,,, free style coy.... |
Setelah santai dipinggir pantai, waktu sudah menunjukkan
pukul 10:00 kita pun kembali ke salah satu Home Stay yang kita pesan buat
sekedar naruh barang, karena mau kita tinggal Jum’atan.
Kita pun numpang Jumatan di pulau Pari. Singkat cerita
Kita semua Jum’atan di pulau Pari, nggak usah Gue jelasin Prosesinya ye, Gue
yakin semua orang udah ngerti dan paham.
Setelah pulang Jum’atan kita anggap survey sudah selesai,
lalu kita pulang lagi ke titik awal yaitu PT. KYBI, karena motor kita bertiga
berada disana. Dengan melakukan perjalanan yang sama persis dengan waktu kita
datang kepulau ini, akhirnya kita bisa sampai di titik awal PT. KYBI.
Alhamdulillah selesai surveynya. Kita sampai di titik awal sekitar pukul 16:45.
Fuih,,,,,, Gue gak mau ngitung berapa lama waktu yang kita Gunakan, yang jelas
semua sudah jelas dan siap Eksekusi di hari H.
Survey selesai dengan damai, kita bertiga pulang ke kandang
rumah masing – masing. karena ingin segera ketemu benda yang sudah sangat kita
rindukan sejak pagi, Kasur. Akhirnya setelah bersusah payah mengendarai motor
dengan lemas dan tenaga seadanya kita sampai dan segera meluk kasur masing –
masing.
Sekian cerita Surveynya, ntar dilanjut dengan cerita di
hari H. Sumpah Gue lelah bangeeetttt...
Oke...Thank’s.
Salam Tengik
0 komentar:
Posting Komentar